Selasa, 29 November 2016

Secercah Cerita dibalik Sejuknya udara Cibodas ( Edisi gowes ke argo wisata kebun raya Cibodas dan Gunung Gede Pangrango , Curug Cibereum)

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.- Ir. Soekarno
Mengutip kata- kata mutiara dari Sang Proklamator, yang saya lampirkan: Bahwasannya kesuksesan didapat, karena ada perlunya usaha yang keras, ikhtiar dan tetap berserah kepada Tuhan YME. Salam hangat serta sayang kepada kita semua serta rasa bahagia, yang tetap tercurah untuk orang- orang terkasih, semoga senantiasa tetap di rahmati Tuhan YME. Aamiin
Kali ini rencana gowes kami ke Curug Cibereum-Cibodas Kab.Cianjur tgl. 26/27 November 2016, untuk rute dan cerita serunya chek it out..
Ya! Walaupun cuma dua orang kali ini, lantas tidak membuat kami mengurungkan niat kami, untuk tetap pergih gowes ke Curug Cibereum-Cibodas, yang kali ini sy bersama Iman( goweser Cibening kawasan MM2100) nama di fb aiman, sekaligus penunjuk jalan. 
Tikum di perempatan Pt. Yamaha Musik , Kawasan MM2100 Cikarang Barat, tepatnya di jl. Irian sekitar pukul 16:10 WIB, kami janjian. Tidak butuh waktu lama, ternyata Iman sudah menunggu saya di tempat, kita pun tidak berbasa- basi lagi, langsung on the way ketempat tujuan. Mengambil jalur kawasan MM 2100, ke arah kp. Telajung - Pasar Setu- Cileungsi- Cibubur- Wanaherang, dan disitulah kami beristirahat sejenak di Masjid Besar Wanaherang , sembari menunggu adzan Maghrib, kebetulan waktu sudah menunjukan pukul 17:40 WIB.

Pukul 18:45 WIB, gowes pun kami lanjutkan, mengambil arah Gunung putri- Kranggan-Cibinong, jalur datar dengan lalu- lintas lancar.
Mengambil jalur arah Cibinong- ada persimpangan arah stadion Pakansari Kab. Bogor- ambil jalur arah Kota Bogor
Sampai perbatasan Kab. Bogor dengan Kota Bogor waktu menunjukan pukul  20:20 WIB
Note: Sebelum sampai di perbatasan antara Kota Bogor dan Kab Bogor,  kami berhenti sejenak di markas besar asrama TNI Cilodong Cibinong, untuk mengabadikan momentum.
Melanjutkan perjalanan mengambil jalur kota Bogor ke arah jalur Puncak Ciawi- Cianjur, jangan khawatir untuk arah jalur, karena di setiap persimpangan terdapat plang jalur arah. 
Menyusuri jalur puncak Ciawi-Cianjur, dengan full tanjakan membuat kami lelah, terutama saya, lantas tidak menjadikan kami menyerah mengurungkan niat untuk tidak melanjutkan perjalanan, justru ini memicu kami untuk tetap melanjutkan perjalanan, walau akhirnya saya full TTB, dari Megamendung- Rindu Alam, kurang lebih pukul 03:00 WIB, kami sampai di warung kopi mang Idi. 
Dengan memesan jahe susu untuk menjaga kehangatan tubuh, kebetulan malam itu rame karena malam minggu, jadi banyak orang yang ingin refreshing ketempat ini, untuk masalah penginapan bagi anda yang ingin tidur, gak usah khawatir, karena warung Mang Idi menyediakan tempat untuk tidur dengan biaya yang cukup murah , Rp. 5000, tapi kalau anda ingin tidur berkelas, ditempat ini banyak menawarkan penginapan berupa villa/ cotage, dari biaya puluhan ribu rupiah sampai jutaan rupiah, whatever..jadi tergantung kantong anda.
Waktu sudah menunjukan pukul 06:00 WIB, mumpung pagi kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Curug Cibereum, dengan jarak kurang lebih 5 km menanjak.
Jangan pernah takut kehabisan pariwisata di tempat ini, karena di area tempat ini, menyuguhkan beberapa alternatif tempat pariwisata mulai dari pariwisata keluarga( Kebun raya Cibodas misalnya dengan tiket masuk Rp. 9500/ orang ) sampai track hiking, bagi para pendaki ( Curug Cibereum, Telaga Warna, Cipanas , Hutan Lindung, Gunung Gede dengan tiket masuk Rp. 18500/ orang)
Karena rencana kami ke Curug Cibereum, jadi untuk saat ini kami fokus ke Curug Cibereum dan mengabaikan pariwisata yang lain. Tapi sayang sepeda kami tidak boleh masuk, sama petugas setempat, mungkin memang sudah peraturan di tempat itu. Agak sedikit kecewa si!, tapi mau diapakan lagi, karena memang sudah peraturan dan kami pun harus mengikutinya.
Berjalan kurang lebih sepanjang 3km, dengan full tanjakan, kiri- kanan, depan- belakang disuguhkan aneka ragam keindahan Sang Pencipta yang sangat luar biasa.
Dari pertigaan ini untuk Ke Curug Cibereum, sudah dekat hanya melangkah beberapa ratus meter saja, tapi kalau untuk ke Cipanas kurang lebih 3/ 4 km lagi.
Akhirnya dengan pengorbanan yang sangat luar biasa kami pun telah sampai ke Curug Cibereum. Dengan udara dingin sekitar Curug, serta cipratan air terjun yang begitu dingin, membuat saya mengigil kedinginan, sampai- sampai saya tidak berani membasahi diri saya nyemplung ke area Curug Cibereum, beda dengan Iman, yang sangat antusias mandi di Curug Cibereum. Disini terdapat dua Curug, Curug dengang debit air yang begitu deras, dan satu lagi Curug dengan debit air relatif medium.
Setelah kami puas dengan apa yang sudah kami lakukan di Curug Cibereum, akhirnya kami memutuskan untuk menyudahinya, dan bergegas pulang. Untuk Rute Baliknya kami mengambil jalur alternatif, Taman bunga Cipanas- Curug Cibeet- Curug Cipamingkis- Curug Ciherang-Dayeuh- Jonggol-Cibarusah-Cikarang.
Dan berikut arah jalur keberangkatan kami menuju Kebun raya Cibodas / Kawasan Wisata Gunung Gede Pangrango : Cikarang- Kawasan MM 2100 - Jalur Pasar Setu- Cileungsi- Cibubur- Wanaherang- Gunung Putri- Kranggan- Cibinong- Bogor Kota- Jalur Puncak Ciawi-Cianjur- Cibodas.
Jalur Balik sekaligus Alternatif, Untuk jalur ini jalan yang dilalui rusak parah, penerangan lampu jalan pun tidak cukup memadai, sebaiknya hati- hati untuk melewati jalur ini, apalagi pada saat malam hari.
Kebun Raya Cibodas- Jalur Puncak Ciawi- Belok Kanan ambil arah jalan yang ke Kota Bunga( Taman Bunga Cipanas), mengikuti jalur tersebut sampai menemukan arah Pertigaan Kekanan Ke Taman Bunga( tapi tidak ke arah Taman Bunga, jalan lurus ke arah Cipamingkis/Ciherang, ambil arah lurus ke Curug Cipamingkis/Ciherang ( SMPN 3 Cipanas)- mengikuti jalur tesebut nanti menjumpai Curug Cibeet- Curug Cipamingkis- Curug Ciherang- Dayeuh - Jonggol- Cibarusah- Serang Baru- Cikarang.

Demikianlah secercah cerita perjalanan Goews kami ke Curug Cibereum Cibodas Kab. Cianjur tgl 26/27 november 2017, semoga apa yang saya tulis dapat berkenan di hati pembacanya, apabila ada kesalahan penulisan , kalimat yang menyinggung serta kata yang tak bijak, saya selaku penulis mohon untuk di maafkan, semoga kedepannya bisa jadi bahan pembelajaran buat saya dalam segi penulisan. Saya harap semoga saya tetap hadir dengan cerita- cerita selanjutnya yang saya tuangkan di dalam blog ini, mohon maaf atas kesalahannnya, terimaksih atas perhatiannya
see 
u
by
LOVE PEACE & RESPECT
dan berikut video rec sebagian dari perjalanan gowes kami ke Curug Cibereum, Cibodas Kab. Cianjur
 

Senin, 07 November 2016

Berpetualang di balik bukit Desa Cibadak (Edisi Gowes ke Curug Golek)

"Berpijak dalam rasa, bergemelut  rasa yang menyelimuti ketakutan rasa, dan berusaha menghormati rasa, karena sesudahnya ada keindahan yang dirasa ." Salam hangat penuh rindu kepada kita semua, yang senantiasa di Rahmati oleh الله سُبْحَانَهُ وتَعَالَى.
Kembali lagi, saya ungkapkan cerita dengan sayatan tulisan luapan emosi bahagia suka dan duka edisi gowes ke Curug Golek tgl 6 November 2016, yang pada awalnya kita berencana ke Curug Hordeng. Tapi apadaya karena ada sesuatu musibah di Curug Hordeng, akhirnya untuk  beberapa minggu kedepan semenjak musibah tersebut, Plant Area Curug Hordeng, Curug Kembar, dan curug- curug lainnya yang masih didalam satu aliran, ditutup oleh pihak Kepolisian setempat, dan akan di buka kembali setelah dinyatakan aman.
Tepat pukul 05:50 saya telah sampai di Cifest, karena menurut informasi yang saya dapat Tikum pertama di Cifest, sembari Silaturahim dengan teman- teman GCC ( Gowes Cifest Club),  yang kemungkinan sudah lama tak bertegur sapa secara fisik, terutama srikandi- srikandi GCC yang kecenya badai, he..he..✌✌✌. Disana Om Diers, Om Acim sudah datang terlebih dahulu, ditambah Nisya, Laiyla, Babeh Ukin , Kang Dimas dan senior- senior GCC lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. 
Setelah semua team kumpul yang diantaranya Om Diers, Om Iman, Om Tri, Om Acim,  Om Suryatna, Om Andri Ndut, Om Wawan Sugity, 3 serangkai Om Ricky. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan gowes kami  yang rencana awalnya gowes ke Curug Hordeng. Pukul 06:15 menit kami bergegas memulai perjalanan gowes kami, terlebih dahulu memanjatkan doa, meminta keselamatan kepada pencipta Selamat semoga kami semua dalam perjalanan ini selamat sampai tujuan dan kembalipun tidak ada kurang satu apapun. Dengan ucap rasa syukur, gowes kali ini walaupun jaraknya jauh kurang lebih 62 km ( jarak dilihat dari google map) tetapi antusias dari teman- teman cukup baik, apa karena sebelumya sudah take line di med sos ya, bahwa kali ini gowesnya cukup memikat. Kurang lebih pukul 07:00, Kami sudah sampi di Pertigaan Cibucil , yang konon katanya Team Om Ariyanto akan ikut dengan kami, selang 15 menit, akhirnya Om Ariyanto, Om Maryono, dan Om Andriansyah telah sampai, bercengkerama serta bersenda gurau antara satu sama lainnya sambil menikmati sarapan pagi, menceritakan beberapa pengalaman tentang gowes karena diantara kami ada beberapa yang belum mengenal satu sama lain secara fisik, kebetulan pagi itu Om Ariyanto belum sarapan pagi. Setelah semua Siap!Kami bergegas melanjutkan perjalan kami Archpilago to Curug. Hore..hore..👏👏👏, Jalur yang kami lalui Cikarang Cibarusah, Jonggol, Dayeuh, Citereup, Cibadak, Jl Gunung Wangun, Cibadak- Cibereum. 
Dengan speed rata- rata 15-20 km kami kutikan pedal kami ditemani dengan pemandangan bukit yang hijau, tebing yang berdiri tegak serta aliran sungai yang ditumbuhi dengan bebatuan koral yang kokoh, seakan- akan apa yang saya lihat merupakan lukisan gambar pegunungan yang waktu Sekolah Dasar sering saya buat. Ditambah hijaunya padi yang menggoyangkan dahannya serta riuhnya nyanyian burung diatas sana, tidak lupa gaduhnya suara mesin-mesin knalpot menambah, semaraknya perjalan gowes ini, ya walaupun sebelumnya pernah saya alami hal ini, tetapi tidak sama seutuhnya.  Tanpa terasa kami sudah melewati Pasar Citereup, perjalanan pun sudah hampir separuhnya perjalanan (kalau dilihat quantity tenaga yang kami keluarkan, bukan dilihat jarak yang kami tempuh) Tak sengaja di jalan Dayeuh kami berpapasan om Dari Jatiwangi sudah menunggu kami, dengan memakai seragam SGB kebetulan Om itupun memang mempunyai rencana gowes keCurug Hordeng, (akhirnya menambah satu orang lagi gowes kami kali ini).
Sesampainya dipertigaan tepatnya sebelum Desa Cibereum ada tulisan terpampang diatas, kalau arah nya dari Jonggol, kita ambil kiri ke arah Cibereum loji, Kalau ke kanan ke Curug Leuwih Hejo, Sentul, (sok tahu banget.!!.padahal baru pertama kali saya kesini)he..he..✌✌✌
Setelah memasuki Desa Cibereum tanjakan juntai menjamur, sesekali ada turunan cantik menjelma,  tapi tak terobati dengan berbagai tanjakan kece yang terjal penuh liku, dengan jalanan yang sedikit agak rusak yang hanya bisa dilalui satu mobil saja, melebur melengkapi perjalanan gowes kami, sampai- sampai pemandangan indah kiri-kanan pun kita hiraukan ...huu..haha.,
Dengan napas terhela, detak jantung berdegup kencang, aliran darah yang mengalir begitu cepat di aliran urat nadi kami, seakan-akan butuh perjuangan apalagi yang harus kami lakukan untuk sampai ketempat tujuan kami, TTB berjamaah pun kami lakukan. 
Berhenti sejenak tepat Pukul 11:30, kita berhenti untuk istirahat, setelah beberapa tanjakan kami lalui, ada sebuah warung yang cukup komplit , di situ menjual aneka makanan yang setidaknya bisa sedikit kita santap untuk mengganjal kekosongan perut kami, sembari menunggu kumandang Adzan Dzuhur yang bertepatan waktu dzuhur 11:45, kebetulan di samping ada Mushollah kami pun menunaikan Sholat Dzuhur berjamaah. Berbincang dengan warga setempat tentang perjalanan gowes kami serta arah tujuan gowes kami, kami menceritakan bahwa tujuan gowes kami kesini ke Curug Hordeng. Tapi Info dari warga setempat Curug Hordeng untuk sementara waktu di tutup, karena minggu lalu tepatnya hari sabtu ada wisatawan yang meninggal. 😭😭(Innalillahi Wainnalillahi RoZiun) 
Dengan urat muka yang menekuk, rasa cemberut datang akhirnya kita memutuskan untuk merubah plant, karena info dari warga ada curug yang tidak kalah bagusnya dengan curug Hordeng, walaupun Beliau sendiri tidak mengetahui  Curug itu bagaimana, pikiran kami setelah semua sepakat, dari pada kami balik lagi tanpa Curug, mending kita hajar untuk dijadikan pengalaman yang berharga untuk kami kedepannya. 
Dipertigaan arah untuk gambar ini, kita belok kiri, kalau lurus arah Curug Hordeng, tidak ada plang nama untuk rest area ini, cuma bertanya sama  warga setempat yang kami andalkan.
Dengan arah jalanan berbatuan terjal, ditambah tanjakan curam yang mengintai memaksa kami harus TTB berjamaah kembali, karena tidak mungkin kalau kita gowes dengan jalur seperti ini, takutnya ada hal- hal yang tidak kami inginkan, dengan melintasi beberapa bukit  lagi kami berjalan penuh dengan penghabisan tenaga, sampai- sampai dari beberapa team kami, harus meminta bantuan untuk di dorong, karena sudah betapa lelahnya kami, parahnya di sepanjang jalanan kami tidak ada warung, pokonya sedih lah kalo diceritain secara terperinci, ( sekedar info, kalau sudah melewati pertigaan jalan tadi, sebaiknya siapakan bekal dan minuman secukupnya, karena warung tempat beristirhat kami, apabila kita ke Curug Golek, itu warung terakhir, tapi pengumuman ini hanya untuk saat ini, beda cerita, kalau sudah banyak wisatawannya).
Melihat pemandangan yang sangat luar biasa indahnya begini, menjadikan tempat- tempat seperti ini menjadi andalan paforit kami.
Sepertinya tempat ini, tempat untuk Track Offroad motor kalau diliat sebuah plang yang menancap.
Untuk melalui curug tersebut, sepertinya sepeda tidak bisa di bawa, kecuali di panggul, karena kondisi sebagian team kami lelah terutama saya, dengan kesepakatan bersama, sepeda kami tinggal di atas bukit, hanya Om Ricky sajalah yang di bawa sepedanya sampai ke curug.. ( Orang itu sangat luar biasa)
                                       
Setelah perjalanan yang melelahkan jalan kaki kurang lebih 1jam dengan melintasi naik turun bukit,sambil menuntun sepeda, akhirnya kami telah sampai ke Curug Golek, walaupun curug nya tidak terlalu tinggi sekitar 4-5 meter tapi airnya sangat jernih dan dingin (mungkin karena wisatawan ke tempat ini jarang sekali) dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter setidaknya terbalaskan dengan perjalanan gowes kali ini. Kami pun meluapkan dengan mandi bersama, berfose menarik ala- ala model ibukota, tidak lupa kita abadikan moment tersebut dengan berfoto serta video buat narsis di Med Sos. 
Mungkin review buat teman - teman yang kesini, harus bawa bekal secukupnya, perlengkapan savety, fisik yang kuat, tetap berdoa..yang pasti jangan meninggalkan jejak apaun, yang sekiranya bakalan merusak keindahan curug Golek.
Demikianlah perjalanan gowes kali ini, Minggu 6 November 2016, Mohon maaf atas kata yang menyinggung , tulisan yang tak berkenan, serta kalimat yang tak bermakna, pada awalnya saya berharap, semoga  disetiap kata yang saya tulis ada goresan nilai yang positif  yang kita maknai sebagai bentuk kebaikan ( aamiin)
see u
&
by
LOVE PEACE & RESPECT
Dibawah ini rangkuman video gowes ke Curug Golek